Identitas Buku
Judul Buku : Kisah Orang-orang Scorpio
No. ISBN :
978-979-91-0627-8
Penulis :
Ayu Utami, dkk
Penerbit :
KPG ( Kepustakaan Populer Gramedia)
Tebal Buku : 214 halaman
Tanggal Terbit : 06 Oktober 2013
Kategori :
Fiksi
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi (L x P) : 12 cm x 17 cm
Harga :
Rp. 40.000,-
Biografi Penulis
1. Ayu
Utami lahir 21 November di Bogor. Ia adalah pengajar Kelas Menulis dan Berpikir
Kreatif (2011) di Salihara yang menghasilkan Seri Zodiak ini. Kuliah di
Fakultas Sastra (sekarang FIB) UI. Memulai karir sebagai wartawan. Di era
Soeharto ia ikut menentang pembredelan media massa dan mendirikan Aliansi
Jurnalis Independen. Ia juga ikut mengawali pusat kesenian independen Komunitas
Utan Kayu yang kini menjadi Komunitas Salihara. Menjadi anggota Komite Sastra
Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2006-2009. Ia mendapat beberapa penghargaan :
Novel Terbaik DKJ (1998) untuk karya pertamanya Saman, Khatulistiwa Literary
Award (2008) untuk bilangan Fu. Ia juga menerima penghargaan Majelis Sastra
Asia Tenggara (2008) dan Prince Clause Award (2000) dari Belanda karena
dianggap memperluas batas cakrawala sastra Indonesia. Saman telah diterbitkan
dalam delapan bahasa asing. Bilangan Fu diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda
dan Pengakuan Eks Parasit Lajang ke Bahasa Inggris.
2. Anugrah
Ratri K.W. adalah satu dari dua penulis dalam buku ini yang bukan scorpio. Ia
lahir di Solo, 27 Februari 1992, kini masih kuliah di Kriminologi Fakultas Ilmu
Sosial dan politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Ia menulis di blog
pribadinya: anugrahr.blogspot.com. anugrah menulis “Lingkaran Arus Shaula”.
3. Dias
Novita Wuri lahir di Jakarta, 11 November 1989. Ia menyelesaikan kuliah di
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI jurusan Sastra Rusia. Telah beberapa kali
cerpennya diterbitkan Koran Tempo. Ia bekerja sebagai asisten program di Komunitas Salihara. Dias menulis “Ulang Tahun”, yang
tokohnya dikembangkan Ayu Utami sebagai salah satu tokoh utama dalam cerita
lain buku ini. Sedangkan cerpen “Dan Hujan pun Turun di Ujung Hari”
dikerjakannya bersama dan atas penugasan Ayu untuk menjhalin keseninambungan
antar-cerpen dalam buku ini.
4. Feuerblume
(nama pena) lahir di Surakarta tahun 1994, masih kuliah di Jurusan Sastra
Jerman Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI. Ia bukan Scorpio, melainkan Cancer. Ia
mengikuti Kursus Menulis dan Berpikir Kreatif di Salihara untuk kembali
mengarang. Ia menulis “November House”, yang pada awalnya berlatar Erops namun
untuk kepentingan hubungan antar cerita dalam buku ini dipindahkan ke
Indonesia.
5. Marsha
Namira Habib lahir di Jakarta, 2 November 1989. Ia belajar komunikasi dan
hubungan masyarakat di Swiss German University dan kini bekerja sebagai
strategic planner di sebuah agensi periklanan di Jakarta. Menulis adalah salah
satu cara favorit yang dia harap bisa membantu menata ulang pikiran-pikirannya.
Marsa menulis “Semua Akan Menjadi Lebih Baik”.
6. Sitta
Taqwim lahir di Jakarta, 9 November 1985. Ia bekerja farmasi di UI. Setelah
lulus, ia pernah menjadi apoteker, lalu iseng menjadi jurnalis di sebuah Koran
politik selama setahun. Suka jalan-jalan dan memotret, ia bercita-cita menjadi
saintis dan penulis. Ia pernah mengikuti Bengkel Penulisan Novel Dewan Kesenian
Jakarta dan ikut menulis dalam novel bersama Lenka (2011), yang dikerjakan
bersama oleh peserta dab pengajar “bengkel” tersebut. Dalam buku ini Sitta
menulis “Pak RT dan E-KTP”. Catatan dan perjalanannya banyak dituangkan di
kompasiana.com/sittataqwim.
7. Syakieb
A. Sungkar lahir di Jakarta, 6 November 1962. Lulus dari Institut Teknologi
Bandung (ITB) jurusan elektro komunikasi, ia bekerja di bidang komersial untuk
produk telekomunikasi seluler. Memiliki minat yang serius pada dunia seni,
dengan sumber pribadi maupun jaringannya ia mendukung berbagai kegiatan,
seperti Jogja Art Fair (2007), Festival Salihara (2008), Jogja Bienale (2009),
Jakarta Art Movement (2010), Bandung Art Award (2011). Ia mendirikan
Perhimpunan Pencinta Senirupa Indonesia (PPSI) (2012). Saat ini ia sedang
menyusun buku dengan tema controversial Jejak Senirupa Palsu Indonesia. Syakieb
menulis “Cerita”.
8. Theresia
Suganda lahir 19 November di Jakarta. Ia menemukan kesenangan menulis saat
kuliah di FIB UI, jurusan Sastra Inggris. Kini ia bekerja di bidang periklanan
Sastra (GIMS) sekitar tahun 2011-2012 dan cerpen pertamanya diterbitkan bersama
sebelas pegiat GIMS lainnya dalam Siluet Dalam Sketsa (2013). Cerita lainnya
lebih sering dituangkan dalam blog pribadinya: twiras.net.Tere menulis “Pulang”
Pembahasan
Buku ini berisi sekumpulan cerita para
scorpio: hadiah untuk menemukan karakter dan dorongan, kekuatan dan kerentanan
para kalajengking satu-satunya tanda zodiak yang mengandung racun dalam
tubuhnya. Scorpio punya mata ketiga pada hal yang menakutkan: kematian. Ini
membuat ia punya sikap spiritual, bahkan sekalipun ia sangat menghargai
kenikmatan duniawi. Scorpio terpikat pada titik yang mempertautkan eros dan
thanatos, cinta-birahi dan maut. Ia pun menjadi misterius. Maut juga berarti
kommitmen tanpa syarat. Scorpio cenderung setia dan terlibat. Wajah lain
dorongnan yang sama: cemburu dan pendendam.
Kelemahan dan Kelebihan Buku
Kelemahan buku adalah cara penyampaian
pada buku ini tidak dijelaskan dengan alur yang runtut. Sehingga hal inilah
yang membuat para pembaca menjadi bingung. Kelebihan buku imi adalah pembaca
diajak memahami tentang karakteristik Scorpio. Diksi dan pengolahan
kata-katanya menyenangkan dan benar-benar memanjakan pembaca pemula. Buku ini memanjakan
pembaca dengan plot menarik dan setting cerita unik, juga permainan sudut
pandang. Buku ini memberikan ruang berpikir bagi pembaca untuk merasakan hal
lain yang disampaikan oleh buku ini selain perasaan sentimentil dan gagu. Selain
itu pembaca seakan-akan berada dalam setting cerita tersebut dan buku ini memberikan
ruang berpikir bagi pembaca untuk merasakan hal lain yang disampaikan oleh buku
ini selain perasaan sentimentil dan gagu.
0 komentar:
Posting Komentar